Appendiks dapat mengalami peradangan yang disebut dengan appendiksitis (radang usus buntu). Appendiksitis ini dapat diderita oleh pria atau wanita. Beberapa faktor penyebab terjadinya appendiksitis adalah:
- Infeksi bakteri
Bakteri dapat menginfeksi bagian appendiks yang menyebabkan peradangan pada daerah tersebut. - Penyumbatan appendiks
Tumbuhnya jaringan limfe, tinja, tumor appendiks dan cacing askaris dapat menyebabkan penyumbatan appendiks. Ruang dalam appendiks sangat sempit, sehingga bahan-bahan buangan atau benda asing di atas yang terperangkap di dalam appendiks dan menyebabkan penyumbatan menyebabkan radang yang hebat dan dapat menimbulkan infeksi. - Hambatan aliran lendir ke sekum
Appendiks menghasilkan lendir 1-2 ml per hari, lendir itu secara normal dicurahkan ke dalam lubang apendik dan selanjutnya mengalir ke sekum. Terhambatnya aliran lendir dari appendiks tersebut akan membentuk sumbatan pada appendiks yang menimbulkan peradangan pada daerah appendiks dan infeksi pada appendiks.
Appendiks yang terinfeksi akan mengalami perforasi (pecah), dengan melepaskan bakteri ke dalam rongga perut. Hal ini kemudian dapat menimbulkan peritonitis, suatu komplikasi yang fatal, dimana peritoneum, selaput yang membatasi rongga perut dan menutup lambung serta usus halus menjadi meradang. Asumsi yang berkembang di masyarakat, appendiksitis harus diatasi dengan jalan operasi. Operasi bukan satu-satunya jalan untuk mengatasi appendiksitis. Cara mengatasi appendiksitis perlu memperhatikan kondisi appendiksitis. Untuk kasus appendiksitis ringan, mengatasinya dapat dilakukan dengan obat antibiotik, sebab penyebab utama radang usus buntu adalah infeksi bakteri. Kasus appendiksitis yang lebih serius dan dikhawatirkan appendiks akan pecah, maka cara pembedahan dapat dijadikan sebagai pertimbangan utama. Appendectomy merupakan pembedahan untuk mengangkat appendiks yang meradang. Appendiks yang diangkat tidak akan mempengaruhi kesehatan dalam jangka waktu yang sangat panjang. Justru, kasus appendiksitis yang sangat serius dan tidak segera diangkat dapat menimbulkan masalah yang cukup berat.
Pengangkatan appendiks tidak mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, sebab appendiks merupakan bagian yang kecil jika dibandingkan dengan panjang saluran pencernaan yang juga mengahasilkan immunoglobulin A. Gejala yang dirasakan cenderung mendadak, kadang timbul dalam waktu satu atau dua hari. Gejala yang sering timbul pada penyakit appendiksitis adalah : - Rasa nyeri yang dimulai dari bagian tengah perut dan berpindah kebagian bawah sebelah kanan perut, dengan perut kaku seperti papan.
- Nafsu makan hilang, sehingga badan terasa lemah.Rasa nyeri semakin meningkat dan terasa ada tekanan pada bagian kanan bawah saat berjalan.
- Sembelit sehingga penderita memerlukan obat pencahar.
- Bagian kiri bawah perut terlalu lunak untuk disentuh, diperkirakan bagian perut mengalami peradangan
Demam, suhu badan akan meninggi, dan akan merasa mual sampai menusuk. Rasa mual di sebabkan rangsangan usus buntu yang meradang pada selaput lendir perut (peritoneum). Diagnosis klinis appendiksitis akut masih mungkin salah pada sekitar 15-20 % kasus. Kesalahan itu sering terjadi pada wanita dibanding pada pria. Hal ini dapat disebabkan karena wanita, terutama yang muda sering mengalami gangguan mirip appendicitis akut. Keluhan ini berasal dari organ reproduksi dalam atau penyakit lain. Adanya USG dapat meningkatkan akurasi diagnosis. Pemeriksaa jumlah leukosit membantu menegakkan diagnosa penyakit ini.
Kesehatan adalah sesuatu yang didambakan oleh setiap insan. Membuat pilihan yang bijaksana, terutama dalam memilih apa yang akan di makan hari ini, adalah modal dasar bagi kesehatan yang optimal. Untuk itu, jauhkan diri dari minuman-minuman botol atau kaleng yang mengandung gas, hindari rokok. Mengkonsumsi makanan berserat seperti buah-buahan dan sayuran sangat penting untuk menghindari terjadinya appendiksitis.
Memang benar fungsi usus buntu selama ini belum diketahui. Hanya pada mamalia, burung dan beberapa dari jenis reptil saja, fungsi usus buntu mereka terdeteksi. Sedangkan pada manusia dan beberapa jenis karnivora eksklusis usus buntunya mengecil membentuk seperti umbai cacing.
berikut ini fungsi usus buntu :
- Fungsi usus buntu pada hewan mamalia adalah sebagai rumahnya bakteri pembusuk makanan mereka. Makanan yang mereka makan mengandung banyak selulosa. Sehingga perlu dibusukkan (difermentasikan) terlebih dahulu oleh beberapa bakteri salah satunya bakteri usus buntu menjadi zat-zat makanan dalam molekul yang sederhana.
- Baru-baru ini fungsi usus buntu pada manusia diketahui sebagai salah satu organ imunologik. Usus buntu berperan aktif dalam produksi immunoglobulin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar